Self-Love: Bukan Soal Ego, Tapi Soal Penerimaan Diri

by - Desember 04, 2019


Pernah gak sih kalian melihat sebuah quotes yang bertuliskan "Self-love isn't selfish, it's impotant."? Nah, apa yang ada di pikiran kalian saat ngeliat quotes tersebut?
Kebanyakan dari orang akan salah memahami arti quotes tersebut sehingga berpendapat bahwa self-love atau mencintai diri sendiri adalah suatu hal yang egois. Padahal, self-love itu sangat berbeda dengan konsep egois itu sendiri. Self-love atau mencintai diri sendiri artinya kita menerima dan menghargai semua hal yang terkait dengan diri kita sendiri baik fisik, pikiran maupun hati. 

Mencintai diri sendiri  itu merupakan hal yang penting dalam hidup kita. Karena tanpa kita sadari dengan mencintai diri sendiri, kita akan memiliki pandangan yang positif terhadap hidup. Kita dapat merasakan hidup tanpa perlu memikirkan beban yang berujung pada stress. Dengan meningkatkan self-love, kita juga dapat merasakan bahagia dengan cara yang sederhana.

Seringkali kita terlalu fokus pada kekurangan yang ada pada diri kita, kita cenderung memikirkan perkataan orang lain sehingga kita menjadi stress. Kita hanya menghabiskan waktu pada kekurangan dan kesalahan kita dan hanya meratapi keterpurukan tersebut seolah kekurangan dan kesalahan kita akan menetap selamanya dalam diri kita. Terkadang kita lupa bahwa selain kekurangan kita juga memiliki kelebihan. Kita kurang memperhatikan diri kita sendiri dan terlalu fokus dengan pandangan orang lain yang membuat kita tidak puas dengan diri kita sendiri dan lupa bahwa ada hal yang dinamakan "self-improvement" yang dapat membuat kita menjadi lebih baik lagi.

Self-improvement itu sendiri tidak akan dapat terwujud jika kita tidak menerapkan self-love dalam diri kita. Ada banyak cara untuk mencintai diri kita sendiri, seperti belajar untuk memaafkan diri sendiri dan merelakan apa yang telah terjadi di masa lalu, karena apa yang terjadi di masa lalu tidaklah dapat diubah. Jadikan kesalahan atau kegagalan di masa lalu sebagai bahan pembelajaran untuk berubah menjadi pribadi lebih baik. Selain itu, kita juga sering mendengar istilah "Me Time" atau waktu bagi diri sendiri untuk menjernihkan pikiran kita.

Lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk mencintai diri sendiri, bahkan saat keadaan kita sedang tidak baik-baik saja? Seperti cinta kepada orang lain, di situ jugalah letak ujiannya. 5 hal ini bisa kita lakukan untuk memberikan cinta pada diri sendiri. Yuk, mulai membiasakannya!

1. Maafkanlah kesalahan
Setiap orang tentu bisa salah; setiap hari, serta dalam berbagai hal termasuk dalam keuangan dan percintaan. Rasanya memang gak enak banget ketika sadar bahwa kita salah ambil langkah. Tapi percayalah, kamu sudah selangkah lebih maju dari ‘dosa’ kamu itu dengan menyadari bahwa kamu telah membuat kesalahan. Nah, langkah selanjutnya adalah: maafkan dirimu.

2. Utamakan dirimu 
Kalau kamu percaya pada astrologi, orang-orang yang memiliki zodiak Pisces dan Cancer biasanya disebut punya karakter yang mementingkan orang lain sebelum dirinya. Tapi bagaimanapun sikap mengutamakan perasaan dan kepentingan sendiri ini bisa terasa susah bagi siapa pun yang punya kecenderungan itu. Yakinlah bahwa ini bukan hal yang salah bahwa kamu juga perlu ruang, perlu waktu, serta perlu tenaga dan emosi untuk mengurus kebahagiaan sendiri dulu sebelum menyelamatkan orang lain.

3. Kenali kekuatan dirimu
Memang sih, lebih mudah untuk fokus ke kekurangan diri dan apa kata orang (yang negatif) soal diri ketimbang percaya diri dengan diri ini sepenuhnya. Tapi yang harus kamu tau, tidak ada orang yang terlahir tanpa potensi, yang tentunya bisa terus diasah sepanjang hidup kita hingga menjadi sumber kekuatan kita. Terima saja betis besar yang kamu punya (atau hal-hal lain yang tidak bisa kita ubah) tetapi kamu adalah orang yang pendapatnya didengarkan, misalnya, dalam hal fashion, karier, atau nasihat bisnis. Ketika orang lain percaya, berarti di situlah kekuatanmu.

4. Lakukan hal yang kamu sukai
Prioritas dan pertimbangan tiap orang dalam memilih pekerjaan memang berbeda, tetapi pada dasarnya semua punya kebutuhan yang sama: melakukan hal yang kamu sukai. Ini perlu dilakukan agar diri bisa merasakan kesenangan batin, serta menyalurkan energi negatif sehingga tak berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Jadi selain istirahat, lakukan yang membuat hari senang juga, ya!

5. Menjauh dari orang-orang yang membawa berpengaruh buruk
Kamu pasti tahu persis bedanya merasa bersemangat dan positif dengan ketika merasa lelah secara emosi dan psikologis setelah ketemu orang lain. Kalau yang kedua jawabannya, sebaiknya mulai batasi interaksi dengan orang-orang tersebut, karena memutuskan pertemanan begitu saja tentu bukan pilihan yang bijak.

Selain lima hal yang tertulis di atas, hal terakhir yang tentunya nggak kalah penting adalah merayakan setiap keberhasilan kecil yang telah berhasil kamu capai. Ini merupakan wujud terimakasih atas upaya diri sekaligus menyemangati diri kamu lagi agar bisa terus berusaha lebih di kesempatan selanjutnya. Yuk, mulai. Percayalah, kamu pasti bisa!

You May Also Like

2 komentar